LukaBerbalut Rindu
Hai mentari....
Tidakkah kau lelah mengitari bumi?
Aku bosan menemanimu hingga penghujung
hari.
Entah berapa kali senja aku disini.
Bahkan dia tidak pernah tau bahwa aku ada.
Menunggu hadirnya, berteman sepi.
Penantian ini sama seperti menggores
nadiku.
Perlahan, perih.
Tak ada yang bisa merasakannya kecuali
aku.
Ah, aku menyerah.
Bolehkah aku pergi?
Mengikuti arahmu di ufuk barat cakrawala.
Membenamkan diri dalam kerak bumi.
Mengobati luka yang enggan membekas.
Luka yang entah kapan mengering.
Andai saja dia tau bahwa aku terluka
dengan rinduku.
Namun andai tetap saja sebagai andai.
Tak akan pernah berganti nama, percuma.
Aku lelah merindukannya.
Biarlah aku melangkah.
Meninggalkan semua hal tentang dia.
Hanya satu yang akan kubawa.
Sebuah luka terbalut rindu yang termakan
oleh waktu.
Surabaya, 11 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar