Pelangi di KelasBahasa
Pernahkah
kalian terjebak dalam kelas antah berantah?
Dimana
penghuninya adalah manusia luar biasa.
Jangan
bayangkan mereka bisa merubah pakaiannya dalam sekejap mata.
Namun
mereka primadona ternama.
Iya,
aku disini, bersama mereka.
Di
kelas yang katanya kelas buangan, kelas bahasa.
Takjub
karena penghuninya yang tak biasa.
Aku
bukan siapa-siapa jika berhadapan dengan si ahli orasi yang lancar berbahasa
utama dunia.
Aku
tak berarti apa-apa, jika bersanding dengan si jenius yang menghitung
matematika diluar kepala.
Aku
tak berdaya jika bertanding dengan si atlet olahraga pujaan seluruh siswa.
Aku
hanya bisa jadi penonton si pemilik suara emas nan cantik jelita.
Bahkan
aku pun tak bisa berkata-kata ketika sang ketua OSIS ada di dalamnya.
Duniaku
dipenuhi pelangi.
Beragam
karakter dan perangai berbaur di dalamnya.
Hariku
berlalu dipenuhi warna bersama mereka.
Kadang
ingin teriak kesal, tertawa terbahak, menangis sesenggukan.
Bersama
mereka mendalami bahasa negara dengan sastranya.
Bersama
mereka mempelajari budaya dan keanekaragaman Indonesia.
Bersama
mereka melatih lidah dengan bahasa yang tak biasa.
Aku
sudah terbiasa pada akhirnya.
Tak
lagi gemetar saat guru bersuara.
Mengeluh,
marah, mencaci, bahkan menghina.
Kejadian
yang menjadi keseharian dalam tiap cerita.
Aku
menengok ke arah sasarannya.
Merasakan
sakit diperlakukan tak semestinya.
Karena
di kelas ini aku bagian dari mereka.
Aku
tau mereka hanya ingin dimengerti.
Aku
paham jika mereka ingin diperhatikan.
Karena
penghuni kelas ini juga ingin belajar.
Sama
seperti kelas yang lain yang disanjung dan dipuja.
Jika
kalian menjadi penghuni di dalamnya.
Kalian
akan tau bahwa ada persahabatan tulus di setiap individunya.
Sayangnya,
memori kelas ini hanya akan jadi cerita.
Karena
di masa mendatang tak akan lagi ada gemanya.
Tertelan
oleh kepentingan beberapa penguasa.
Surabaya,
14 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar